jatim.jpnn.com, SURABAYA - YLBHI-LBH Surabaya menerima laporan sebanyak 131 pelajar di Jawa Timur menjadi korban keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam periode September-Oktober 2025.
Direktur LBH Surabaya Habibus Shalihin menyampaikan berdasarkan hasil pemantaun MBG di Jawa Timur pada periode tersebut, ratusan anak mengalami keracunan serta ada temuan MBG yang tak layak atau basi.
Habibus memerinci ratusan kasus keracunan itu terjadi di beberapa daerah, antara lain tujuh siswa di Nganjuk, enam siswa di Tuban, dan tujuh siswa di Bojonegoro.
“Lamongan 13 siswa, Pamekasan 37 siswa, Batu 15 siswa, Ngawi 45 siswa, dan Mojokerto satu siswa, total siswa yang mengalami keracunan sebanyak 131 siswa,” kata Habibus, Kamis (16/10).
Tak hanya itu, kata Habibus, ada juga permasalahan lain dalam program MBG di Jatim, yakni makanan tidak layak atau makanan basi yang didapati di sejumlah daerah antara lain di Lumajang, Jember, Surabaya, Jombang dan Bangkalan.
“Kondisi makanan yang disediakan dalam program MBG ditemukan dalam keadaan basi, mentah, terkontaminasi mikroorganisme berbahaya, bahkan terdapat ulat belatung dalam menu makanannya,” ucapnya.
Akibatnya, sejumlah siswa mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah-muntah, diare, sesak napas, bahkan sampai muntah darah.
Mereka harus dilarikan ke puskesmas, rumah sakit dan beberapa di antaranya harus masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk mendapatkan penangananz