24 Desa di Cilacap Diterjang Banjir dan Longsor, BPBD: Cuaca Ekstrem Masih Mengancam

2 hours ago 20

Kamis, 13 November 2025 – 19:05 WIB

 Cuaca Ekstrem Masih Mengancam - JPNN.com Jateng

Warga bergotong royong melakukan penanganan darurat untuk memperkuat tanggul Sungai Citanduy yang terkikis air di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2025). ANTARA/HO-Pemdes Rawaapu

jateng.jpnn.com, CILACAP - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap sejak akhir pekan lalu meninggalkan jejak bencana.

Sebanyak 24 desa dilaporkan terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Sabtu (8/11) hingga Selasa (11/11).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan berdasarkan hasil asesmen, 14 desa di tujuh kecamatan terdampak banjir, sementara 10 desa di enam kecamatan lainnya mengalami longsor.

“Hingga pagi ini, banjir masih terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan Majenang dan Wanareja. Beberapa titik longsor juga ada di Karangpucung, Cimanggu, dan Majenang,” ujar Budi di Cilacap, Kamis (13/11).

Meski tidak ada korban jiwa, BPBD menyebut kerugian material masih dalam tahap pendataan. Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD, aparat desa, dan warga hingga Kamis pagi masih berjibaku melakukan penanganan darurat, terutama di daerah rawan seperti Sungai Citanduy.

“Kami bersama masyarakat masih memperkuat tanggul sementara di Sungai Citanduy, tepatnya di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan. BBWS Citanduy juga sudah meninjau dan berencana melakukan penanganan terhadap tanggul yang terkikis air,” jelas Budi.

Tanggul Citanduy Terkikis

Dari Desa Rawaapu, Kepala Desa Bambang Wiantoro mengonfirmasi hujan deras sejak akhir pekan lalu membuat debit air Sungai Citanduy meningkat tajam. Kondisi makin berat karena air rob juga masuk ke aliran sungai di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.

“Tanggul Sungai Citanduy di wilayah Rawaapu terkikis di sejumlah lokasi. Namun, air belum sampai masuk ke permukiman atau menggenangi Jalur Lintas Selatan Selatan (JLSS),” kata Bambang.

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah barat Kabupaten Cilacap sejak akhir pekan lalu meninggalkan jejak bencana.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |