jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mencatat tren kenaikan kasus HIV pada kelompok usia remaja dalam beberapa tahun terakhir.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengatakan pihaknya kini memberi perhatian lebih pada skrining serta edukasi pencegahan di kalangan remaja.
"Ya, kami kini memberi perhatian lebih pada skrining dan edukasi bagi kelompok usia remaja, karena ada tren peningkatan kasus dalam beberapa tahun terakhir," ujar Desi, Selasa (2/12).
Secara kumulatif, kasus HIV pada kelompok remaja tercatat 524 kasus, dengan proporsi sekitar 15–20 persen dari temuan tahunan. Meski tidak mendominasi, angkanya terus naik dan dinilai berkaitan dengan perubahan perilaku berisiko.
Desi mengatakan edukasi kini diperluas ke sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai risiko penularan.
"Ketika mereka tahu cara mencegah, harapannya perilaku berisiko tidak dilakukan hingga dewasa," katanya.
Dari sisi tren tahunan, kasus HIV baru di Tulungagung sempat melonjak pada 2018 mencapai 390 kasus, kemudian menurun pada 2020–2022 karena pembatasan aktivitas masyarakat. Angkanya kembali naik pada 2024 dengan 395 kasus.
Namun, ia menegaskan positivity rate HIV menunjukkan penurunan tajam. Pada 2018 positivity rate tercatat 3,10 persen, sementara per September 2025 turun menjadi 1,01 persen.



















































