jpnn.com - KUDUS - Sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun ajaran baru 2025/2026 mengalami kekurangan murid. Bahkan ada sekolah yang tidak mendapatkan murid sama sekali.
Pemerintah Kabupaten Kudus segera melakukan kajian guna mengetahui penyebab masalah tersebut.
"Nantinya, kami akan melakukan kajian secara komprehensif sebelum memutuskan regrouping atau penggabungan. Apakah tidak mendapatkan murid karena faktor demografis seperti keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), serta kebiasaan orang tua yang bekerja di kota dan mengantar-jemput anak ke sekolah," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris.
Dia mengemukakan hal itu saat mengunjungi SD 1 Adiwarno, Kecamatan Mejobo, yang tidak mendapatkan murid di Kudus, Sabtu (19/7).
Dia mengungkapkan sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kudus untuk melakukan kajian dengan koresponden dari orang tua siswa untuk ditanya melalui simulasi dan disusun dalam bentuk data statistik dan infografis.
Setelah mengetahui datanya, kata dia, baru akan diputuskan kebijakan terbaik.
Bupati Kudus juga menegaskan bahwa wacana regrouping harus dilihat dari sisi kebutuhan.
Bila memungkinkan, sekolah yang jumlah siswanya sedikit dapat digabung dengan sekolah lain agar lebih efektif.