jpnn.com, JAKARTA - PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) melaksanakan rangkaian seminar edukasi gizi. Program ini menyasar lebih dari 300 guru sekolah dasar di Karawang, Mojokerto, dan Jakarta.
"Tujuannya membentuk pola hidup sehat sejak dini melalui peran guru sebagai teladan," kata Head of Corporate Communications PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, Minggu (26/1).
Seminar ini menghadirkan pembicara ahli, seperti Prof. Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si, Guru Besar dan Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga (Unair), yang menjelaskan terkait risiko penyakit kronis dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya pada anak usia sekolah, sebagai akibat dari pola makan yang tidak memenuhi asupan gizi seimbang.
Juga Purnawati Hustina Rachman, S.Gz., M.Gizi, Dosen di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, yang membahas pentingnya edukasi gizi, kantin sehat, serta konsep Bijak Garam guna mencegah penyakit kronis seperti hipertensi.
Dalam penjelasannya, Purnawati Hustina menyoroti pentingnya penyediaan kantin sehat di sekolah. Hal itu karena permasalahan gizi pada anak usia sekolah sering kali bersumber dari jajanan yang tidak aman.
"Penyediaan kantin sehat dengan mutu pangan terjaga sangatlah penting,” ujarnya.
Ia juga mengenalkan metode kategorisasi makanan berdasarkan warna yakni hijau merupakan makanan dan minuman yang dianjurkan. Warna jingga perlu dibatasi dan merah menjadi indikasi makanan yang tidak diperbolehkan.
"Dengan pendekatan ini, guru dapat berkontribusi dalam mempercepat penyediaan kantin sehat di sekolah," ucapnya.