Amerika Turun Tangan, Sudan Menuju Gencatan Senjata Kemanusiaan

3 hours ago 14

Amerika Turun Tangan, Sudan Menuju Gencatan Senjata Kemanusiaan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Arsip - Bendera nasional Sudan dipasang pada senapan mesin tentara Paramilitary Rapid Support Forces (RSF) saat mereka menunggu kedatangan Letnan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, wakil kepala dewan militer dan kepala RSF, sebelum pertemuan di desa Aprag 60 km dari Khartoum, Sudan, 22 Juni 2019. (ANTARA/Reuters/Umit Bektas/as)

jpnn.com, WASHINGTON DC - Penasihat senior AS untuk urusan Arab dan Afrika, Massad Boulos, mengatakan upaya mencapai gencatan senjata kemanusiaan di Sudan terus berlangsung setelah tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter menyetujui rencana awal secara prinsip.

"Kedua belah pihak telah bersepakat secara prinsip, dan setahu kami belum ada keberatan dari salah satunya. Kami sekarang fokus pada detail-detail kecilnya," kata Boulos dalam pernyataannya pada Senin, seperti dikutip Sudan Tribune.

Ia menjelaskan bahwa inisiatif yang sedang berjalan bertujuan mencapai kesepahaman terhadap gencatan senjata penuh dan tahap berikutnya berdasarkan kerangka yang disepakati oleh Kelompok Empat Internasional di Washington.

Pada 12 September, kelompok empat negara — AS, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab  — menyerukan gencatan senjata selama tiga bulan di Sudan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan sebagai langkah menuju gencatan senjata permanen.

Kelompok yang dipimpin AS itu juga mengusulkan proses transisi selama sembilan bulan setelah gencatan senjata awal guna membentuk pemerintahan sipil independen di Sudan.

Menurut Boulos, belum ada negosiasi antara RSF dan tentara Sudan, tetapi komunikasi terpisah yang dipimpin oleh AS membantu proses tersebut.

Ia menggambarkan situasi kemanusiaan di El-Fasher "sangat mendesak dan menyakitkan," serta menegaskan kecaman AS atas kekejaman terhadap warga sipil di ibu kota Negara Bagian Darfur Utara itu.

Pada 26 Oktober, RSF merebut El-Fasher dan melakukan pembantaian terhadap warga sipil, menurut laporan organisasi lokal dan internasional, di tengah kekhawatiran bahwa serangan itu dapat meningkatkan perpecahan di Sudan.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menyerukan gencatan senjata selama tiga bulan di Sudan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |