jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengusulkan senilaj Rp 500 miliar untuk penanganan banjir pada 2026 mendatang.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menjelaskan bahwa penanganan banjir menjadi prioritas utama karena masuk dalam tema pembangunan tahun ini, yakni ketahanan pangan dsn lingkungan.
“Banjir termasuk masalah lingkungan yang harus diselesaikan. Nah, sehingga ini menjadi fokus,” ujar Agustina di Kantor Gubernur Jateng, Senin (1/12).
Anggaran setengah triliun rupiah tersebut lebih besar ketimbang tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp 300 miliar.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan efisiensi di berbagai pos belanja, termasuk makan-minum, listrik dan WiFi. Pasalnya sebagian bedar pekerjaan dapat dilakukan secara daring
Menurutnya, banjir menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Aktivitas masyarakat lumpuh, warung tutup, dan arus lalu lintas tersendat, termasuk akses menuju sekolah.
“Tantangannya adalah bagaimana air yang datang itu bisa segera hilang. Air dari wilayah kabupaten, kota kanan kiri maupun dari daerah atas harus cepat mengalir,” katanya.
Meski begitu, Agustina menilai banjir tetap berpotensi terjadi setiap tahun sebagai dampak fenomena alam.






















































