jatim.jpnn.com, SURABAYA - Aksi demonstrasi Nakama Bergerak yang digelar BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Jawa Timur di depan Gedung DPRD Jatim pada Selasa (19/8), berlangsung tegang dan diwarnai negosiasi panjang.
Massa aksi bersikeras bertemu langsung dengan Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf untuk menyampaikan 30 poin tuntutan.
Awalnya, aparat kepolisian meminta agar Ketua DPRD tetap berada di dalam area gedung dan tidak melewati garis kawat berduri. Namun mahasiswa menolak, bahkan tetap bertahan meski hujan turun deras.
Setelah negosiasi cukup alot, Musyafak akhirnya keluar dan menemui massa, meski posisi masih terpisah oleh pagar kawat berduri.
Dia kemudian membacakan seluruh tuntutan mahasiswa di atas jalanan depan gedung DPRD.
Namun, massa menilai pembacaan saja tidak cukup. Mereka meminta jaminan bahwa tuntutan tersebut akan disampaikan ke DPR RI dan pemerintah pusat.
“Kami tidak hanya ingin mendengar bapak membacakan tuntutan. Kami juga minta ada jaminan bahwa tuntutan ini diteruskan ke pemerintah pusat,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.
Musyafak kemudian menyatakan bersedia menyampaikan tuntutan tersebut, bahkan mengaku sudah menyiapkan surat pengantar resmi yang akan dikirim ke Jakarta.