jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum DPP Organisasi Masyarakat Madura Asli Sedarah (Ormas Madas) Moh Taufik angkat bicara untuk meluruskan pemahaman publik terkait keberadaan dan gerakan Ormas Madas yang belakangan kerap disorot.
Taufik menegaskan Madas merupakan organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada kegiatan sosial dan pengabdian kepada masyarakat, bukan premanisme seperti yang kerap dituduhkan.
“Kami ini ormas yang diisi orang-orang baik yang mengabdi melalui Madas. Kegiatan kami kegiatan sosial,” kata Taufik, Jumat (26/12).
Dia menjelaskan Madas memiliki sedikitnya 14 unit ambulans yang dioperasikan untuk melayani masyarakat, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di DKI Jakarta dan sejumlah provinsi lainnya.
Selain layanan ambulans, Madas juga bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Madura.
“Kami punya klinik kesehatan dan membuat sebuah pelatihan-pelatihan berkaitan dengan bagaimana meningkatkan kualitas SDM daripada orang Madura,” ujarnya.
Menurut Taufik, anggota Madas berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari kalangan cendekiawan, pengusaha, hingga masyarakat dengan kondisi ekonomi terbatas. Semuanya disatukan dalam satu wadah untuk saling berkolaborasi dan bergandengan tangan.
“Ada yang ekonominya mapan, ada juga yang mohon maaf ekonominya rendah. Tujuannya agar bisa saling membantu dan berkolaborasi,” jelasnya.



















































