BBM Bioetanol Dinilai Berdampak Luas Bagi Perekonomian dan Lingkungan

1 hour ago 17

BBM Bioetanol Dinilai Berdampak Luas Bagi Perekonomian dan Lingkungan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dengan menghadirkan Pertamax Green 95. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com - Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan industri etanol bukan hanya menguntungkan perusahaan besar.

Namun, juga memperluas kesempatan kerja di level masyarakat.

“Pengembangan etanol itu bukan hanya bicara mengenai industri yang terlibat. Ada loh masyarakat yang kembali bergairah untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan yang bisa dijadikan etanol,” ujar Gunawan dalam diskusi "Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Dari Sudut Pandang Energi" di Medan, Sumatera Utara, Selasa (11/11).

Dia pun mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon demi mencapai target Net Zero Emission 2060, salah satunya melalui bahan bakar campuran etanol, yakni Pertamax Green 95.

Seperti diketahui, Pertamax Green 95 dengan kandungan 5 persen Bioetanol (E5) telah dikomersilkan oleh Pertamina Patra Niaga selama dua tahun. 

Produk itu mengutamakan bahan baku dalam negeri dengan memanfaatkan molase (tetes tebu) yang diolah menjadi bioetanol fuel grade dari supplier lokal di Mojokerto, Jawa Timur. 

Oleh karena itu, Gunawan berharap penguatan industri etanol akan menciptakan stabilitas harga komoditas pertanian, terutama tebu, singkong, jagung, dan bongkol jagung yang selama ini tak bernilai ekonomis tinggi. 

“Pelibatan petani, pengepul kecil, dan pelaku UMKM diharapkan memperluas basis ekonomi lokal,” kata Gunawan.

Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan industri etanol bukan hanya menguntungkan perusahaan besar.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |