jpnn.com - MATARAM - Bocah bernama Alfi (2) yang hilang terseret arus di saluran irigasi di Desa Pijit Utara, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang atau cuaca ekstrem, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim SAR Gabungan mengevakuasi jasad bocah tersebut. "Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar satu kilometer dari lokasi hilangnya,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram Saidar Rahmanjaya di Mataram, Rabu (12/2).
Peristiwa itu bermula ketika ayah korban sedang memberi makan hewan ternak bersamanya, Selasa (11/2). Lalu. korban kemudian meminta izin untuk buang air. "Namun, korban tidak kunjung kembali dan diduga jatuh ke parit yang terletak sekitar 10 meter dari kandang kambing," katanya.
Kemudian, Tim SAR yang mendapatkan laporan langsung diturunkan untuk melakukan pencarian dan berkoordinasi dengan unsur yang terlibat di lokasi kejadian, yaitu SAR Unit Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, Polsek Keruak, Koramil Keruak, masyarakat setempat, dan lainnya.
"Melakukan pencarian dengan tim SAR gabungan mulai dari lokasi kejadian dengan menyusuri aliran sungai," ungkapnya.
Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Keruak, Lombok Timur, untuk penanganan lebih lanjut.
Kejadian ini merupakan salah satu peringatan bagi masyarakat untuk selalu mengawasi ketika anak-anak melakukan aktivitas, pengawasan dan berhati-hati serta waspada terhadap bahaya yang dapat terjadi di lingkungan sekitar.
"Kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana alam dampak cuaca ekstrem," katanya. (antara/jpnn)