jatim.jpnn.com, SURABAYA - Perasaan takut dan trauma terus menghantui seorang remaja inisial FAR asal Wonorejo, Surabaya. Pasalnya, santri di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, diduga jadi korban perundungan.
FAR mengakui menjadi korban bullying, dari sesama santri dua itu sejak pertama kali masuk. Hal-hal yang menjadi pemicu keributan karena pelaku tidak terima ditegur oleh korban.
“Kejadiannya itu bukan pertama kali. Bahkan dua bulan setelah masuk, saya sering diolok-olok, dijelek jelekin, dan dibully,” ujar FAR, Rabu (5/11).
Puncak perundungan itu, kata FAR terjadi pada, Selasa (7/10). Saat itu, dia menanyakan kepada kedua pelaku terkait barang-barang miliknya selalu hilang diduga dicuri.
Saat mencoba bertanya baik-baik, pelaku justru tidak terima dan malah mengolok-olok korban hingga melakukan tindakan kekerasan.
Dirinya tak sendirian mengalami perlakuan tak mengenakkan. Menurutnya terkadang ada 1 atau 2 orang yang kerap dirundung oleh sesama santri.
“Satu kamar ditempati 20 sampai 25 anak. Awalnya saya menegur dengan baik-baik, tetapi responnya tidak enak, terus marah-marah, lalu nantang saya,” tuturnya.
Sampai saat ini FAR mengeluh sakit di bagian kepala, yang diduga dipukul oleh terduga pelaku.



















































