jatim.jpnn.com, SURABAYA - Aksi unjuk rasa besar-besaran di Nepal akibat keputusan pemerintah memblokir puluhan platform media sosial menelan korban jiwa.
Sebanyak 19 orang dilaporkan tewas akibat tindakan represif aparat terhadap demonstran yang menentang pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha memastikan seluruh WNI di Nepal dalam kondisi selamat.
“KBRI Dhaka yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal sudah melakukan komunikasi dan antisipasi. Total ada sekitar 57 WNI yang menetap di sana dan sekitar 43 WNI yang menjadi anggota delegasi dalam berbagai pertemuan," ujar Judha seusai pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (10/9).
"Berdasarkan komunikasi terakhir, tidak ada WNI yang menjadi korban,” imbuh dia
Saat ini, kata dia, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Dhaka terus berkoordinasi dengan WNI di Nepal serta menyiapkan langkah kontingensi bila situasi kembali memburuk.
Informasi terbaru, kondisi di Nepal mulai berangsur kondusif. Bandar Udara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, yang sempat ditutup pada Selasa (9/9), kini sudah kembali beroperasi.
“Kami terus menyiapkan langkah-langkah kontingensi. Informasi yang baru saja kami terima, situasi relatif membaik, bandar udara sudah mulai buka. Kita doakan semoga kondisi makin membaik,” tambahnya.