jatim.jpnn.com, SURABAYA - Korban pengusiran paksa dan perobohan rumah Elina Widjajanti (80) didatangi oleh sejumlah orang dari organisasi masyarakat Madura Asli Sedarah (Ormas Madas) beberapa waktu lalu.
Kedatangan para anggota Madas tersebut ternyata bertujuan baik. Mereka memberikan santunan kepada Nenek Elina berupa sembako yang di antaranya ada beras dan mi instan, serta uang tunai.
Namun, bantuan tersebut belum dapat diterima oleh Nenek Elina.
Ketua DPP Organisasi Masyarakat Madura Asli (Ormas Madas) Moh Taufik membenarkan pihaknya telah memberikan bantuan kepada Nenek Elina, tatapi mendapatkan penolakan.
"Kemarin ada perwakilan (memberikan bantuan). Namun, (Nenek Elina) itu tidak berkenan," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (26/12).
Taufik mengatakan Nenek Elina tidak menerima bantuan yang diberikan oleh perwakilan Madas sehingga santunan tersebut diberikan kepada orang lain yang membutuhkan.
"Kami berikan kepada orang-orang tidak mampu karena kami bertanggung jawab secara moral," tuturnya.
Taufik menegaskan organisasinya tidak mendukung terhadap aksi premanisme dan arogansi. Terkait tindakan yang dilakukan oleh pria yang mengusir Nenek Elina dari rumahnya tidak dapat dibenarkan.



















































