jpnn.com, DENPASAR - Bank Indonesia (BI) mencatat hingga April 2025, transaksi QRIS telah mencapai 3,7 miliar transaksi dan menjangkau 56,5 juta pengguna serta 38,7 juta merchant di seluruh NKRI yang 92,5 persen di antaranya ialah UMKM.
Di tengah pesatnya arus digitalisasi tersebut, Bank Indonesia terus mendorong inisiatif digital sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang lebih efisien dan inklusif.
Salah satu bentuk konkret dari upaya ini ialah pengembangan kawasan digital di seluruh kabupaten/kota di Bali.
"Saat ini, hampir setiap daerah di Bali telah memiliki zona digital yang mendukung pemanfaatan kanal pembayaran non-tunai. Kita bisa melihat contohnya di berbagai wilayah, seperti Digital Walk Pantai Kuta di Badung, Kawasan Digital Taman Kota Tabanan, Desa Wisata Digital di Buleleng, hingga Digital Island di Nusa Lembongan," kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam sambutan pembukaan Bali Jagadhita 2025 di Dharma Negara Alaya, Bali, Senin (2/6/2025).
Dalam mendukung akselerasi pemulihan dan transformasi ekonomi Bali, digitalisasi sistem pembayaran menjadi instrumen yang sangat krusial.
"Kita menyaksikan bagaimana QRIS terus tumbuh secara signifikan, baik dari sisi volume transaksi maupun nominalnya," katanya.
Khusus di Provinsi Bali, QRIS telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna dan 974 ribu merchant.
Volume transaksi QRIS hingga April 2025 mencapai lebih dari 39 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 5,99 triliun.