jateng.jpnn.com, SEMARANG - Meski telah wafat 62 tahun silam, api semangat Mgr. Albertus Soegijapranata -Uskup pribumi pertama sekaligus Pahlawan Nasional-nyatanya belum padam.
Semangatnya yang dikenal lewat semboyan 100% Katolik, 100% Indonesia terus dihidupi, terutama oleh generasi muda dan kalangan akademisi Katolik.
Peringatan wafat Mgr. Soegijapranata digelar Selasa (22/7) di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang. Ratusan umat, mahasiswa, aktivis Pemuda Katolik, PMKRI, hingga WKRI hadir dalam perayaan Ekaristi untuk mengenang sang Uskup pejuang tersebut.
Empat imam memimpin misa, yaitu Rm. Marcellinus Tanto, Rm. Sebastianus Prasetya Aditama N, Rm. Paulus Erwin Sasmita, dan Rm. Bernadus Himawan. Suasana hening dan khidmat menyelimuti kompleks makam nasional tersebut.
Semasa hidupnya, Mgr. Soegijapranata tak hanya melayani umat. Dia juga ikut menyuarakan kemerdekaan Indonesia ke dunia internasional. Salah satu langkah fenomenalnya adalah mengirim surat resmi ke Vatikan, meminta pengakuan atas kemerdekaan Indonesia.
Langkah ini memperkuat posisi diplomasi Republik Indonesia di mata internasional. Tak hanya itu, dia juga mendorong misionaris dan umat Katolik asing agar mendukung perjuangan bangsa yang tengah melawan agresi Belanda.
Tak heran jika Gereja semasa itu menjadi tempat perlindungan rakyat dan korban perang.
Rektor Soegijapranata Catholic University Dr. Ferdinandus Hindiarto menegaskan bahwa semangat Mgr. Soegijapranata tak boleh berhenti hanya pada seremoni.
