jpnn.com, JAKARTA - Kebutuhan pakan ternak merupakan komponen biaya operasional terbesar, bisa mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Hal itu yang memengaruhi profitabilitas peternakan secara signifikan.
Tingginya persentase ini membuat pengelolaan pakan menjadi krusial, dan biayanya bervariasi tergantung pada jenis, usia ternak, dan sistem pemeliharaan.
Untuk mendukung peternak agar bisa memproduksi pakan secara mandiri, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Integrated Terminal (IT) Balongan bersama Politeknik Negeri Indramayu menyerahkan bantuan mesin produksi pelet kepada Kelompok Tani Ragem Jaya Tegalurung.
“Mesin ini bukan sekadar alat, tetapi sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari kampus ke masyarakat” kata Dosen Politeknik Negeri Indramayu, Emin Haris, Minggu (21/9).
Emin juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha sebagai implementasi nyata hasil riset kampus.
"Kami berharap mahasiswa terus mendampingi kelompok tani agar pemanfaatan mesin ini optimal," tuturnya.
Acara serah terima berlangsung pada Selasa (16/9) di Kantor Kepala Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Bantuan mesin produksi pelet ini ditujukan untuk mendukung usaha peternakan ayam, kambing, dan perikanan milik kelompok tani tersebut. Dengan mesin ini, Kelompok Tani Ragem Jaya diharapkan dapat memproduksi pakan ternak secara mandiri.