jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kerap dijuluki sebagai gubernur konten karena aktivitasnya yang selalu diunggah di media sosial.
Aktivitasnya itu terus dilakukan Dedi sejak pertama dilantik hingga kini menjelang 100 hari kerja.
Sebagai orang nomor satu di Jawa Barat, Dedi mengatakan, hasil dari konten di media sosialnya sebagian diberikan kepada masyarakat, dan hal ini diklaimnya lebih baik ketimbang dengan sistem kerja gubernur lain yang hanya mengandalkan protokoler.
“Saya selalu ditanya, Pak Dedi duitnya dari mana? Ngonten. Habis itu dimasalahin lagi, gubernur konten, lebih baik jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor (tidur),” kata Dedi, Kamis (22/5/2025).
Selama hasil konten tersebut diberikan langsung kepada masyarakat, kata Dedi, hal ini tidak akan menjadi soal dan lebih baik karena kerjanya dilihat langsung oleh masyarakat.
Menurutnya, lebih baik menjadi gubernur konten daripada kepala daerah yang menghamburkan anggaran pemerintah.
"Benar enggak. Ya kan daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur menghabiskan anggaran jalan-jalan ke luar negeri, teu hayang teuing aing (gak pernah mau saya). Kang Dedi masuk gorong-gorong, ya sebentar lagi akan saya naik ke pesawat," jelasnya.
Dedi kemudian menyinggung, melakukan perubahan di Indonesia ini memerlukan mental yang kuat, sebab bukanya mendapatkan banyak kritikan yang positif justru banyak mendapatkan omongan yang tidak enak.