jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara menegaskan komitmen teguh untuk senantiasa sejalan dengan garis perjuangan para kiai dan keputusan pimpinan tertinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Rais Aam PBNU).
Sikap ini menjadi penegasan bahwa gerakan mahasiswa NU tidak bisa dipisahkan dari arahan ulama dan kepemimpinan organisasi induk.
“Teladan moral dari Kh Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU menjadi tauladan dan role model dari gerakan mahasiswa NU Itu adalah garis perjuangan, tidak bisa ditawar,” ujar Presidium Nasional BEM PTNU, Achmad Baha’ur Rifqi dalam siaran persnya, Senin (15/9).
Dalam pernyataannya, Rifqi juga menegaskan dukungan penuh BEM PTNU kepada Gus Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU, yang dinilai sebagai sosok penting dalam menjaga marwah organisasi dan memperkuat arah gerakan NU di tengah dinamika bangsa.
“Gus Gudfan adalah representasi kepercayaan kiai. Beliau bukan hanya bendahara secara struktur, tetapi juga penjaga amanah besar organisasi. Mahasiswa NU siap mendukung langkah-langkah beliau dalam memperkuat peran PBNU di masyarakat,” lanjut Rifqi.
BEM PTNU juga menyoroti isu-isu yang beredar di publik mengenai keterlibatan PBNU dalam kasus korupsi dana haji. Rifqi menegaskan bahwa mahasiswa NU menolak adanya upaya-upaya penggiringan opini yang mencoba menjatuhkan wibawa PBNU.
“Kami mendukung tugas KPK dan patuh pada penegakan hukum. Namun, segera umumkan tersangkanya agar tidak menimbulkan spekulasi liar di masyarakat,” ujar dia.
Dia menyebut jika tidak ada kejelasan, maka publik bisa menilai KPK tengah merusak reputasi NU secara kelembagaan, padahal yang terlibat hanyalah oknum. Imbuhnya.