jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dan SMAN 1 Giri Banyuwangi memberikan solusi alternatif bagi 120 calon siswa yang terdampak kesalahan sistem dalam proses pemenuhan kuota Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Kesalahan teknis itu membuat puluhan siswa yang seharusnya diterima melalui jalur pemenuhan kuota, justru tidak terdata di sistem. Mereka sebelumnya datang ke sekolah dengan membawa bukti penerimaan jalur domisili, bukan pemenuhan kuota yang ditetapkan sistem.
“Semalam kami langsung turunkan tim SPMB dan Sekretaris Dindik Jatim ke SMAN 1 Giri untuk menyelesaikan ini karena murni akibat trobel sistem yang tentu merugikan anak-anak,” kata Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai, Rabu (2/7).
Sebagai bentuk tanggung jawab, Dindik menawarkan tiga solusi. Pertama, calon siswa dialihkan ke SMA Negeri lain yang masih memiliki kuota kosong.
Kedua, mendaftar ke sekolah swasta mitra Pemprov Jatim yang menyediakan beasiswa penuh atau biaya terjangkau.
Ketiga, menggunakan PIN pendaftaran untuk SPMB Tahap IV, yakni jalur nilai prestasi akademik SMK.
Aries menyatakan seluruh proses pemenuhan kuota dilakukan secara otomatis oleh sistem, berdasarkan sisa kuota dari jalur afirmasi, mutasi, prestasi lomba, hingga domisili.
“Perlu dicatat, tidak semua sekolah membuka pemenuhan kuota. Hanya sekolah yang kuotanya belum penuh,” tutur Aries.
