jatim.jpnn.com, MALANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menemukan adanya kandungan mikroba pada tiga dari empat sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi saat dibagikan ke salah satu sekolah di kota itu.
Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan temuan tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan setelah pengambilan sampel oleh petugas puskesmas menggunakan sanitarian kit.
“Setelah pemeraman 48 jam menggunakan sanitarian kit, dari empat sampel makanan ada tiga yang mengandung mikroba dan satu yang tidak,” ujar Husnul, Selasa (14/10).
Dia menyebut tiga menu yang kedapatan mengandung mikroba meliputi ayam suwir, tumis sayuran (buncis, jagung, dan wortel), serta nasi, sedangkan satu menu yang terbebas dari mikroba adalah tahu goreng.
Menurut Husnul, kontaminasi mikroba kemungkinan disebabkan oleh kurang bersihnya proses pencucian wadah (ompreng) yang digunakan untuk menyajikan menu MBG.
“Ompreng sebelumnya digunakan untuk menu ikan dori sehingga ada kemungkinan proses pencuciannya tidak bersih,” ucapnya.
Dinkes Kota Malang juga menilai proses pencucian wadah MBG perlu direndam dengan air panas untuk menghilangkan sisa lemak dan bau dari makanan sebelumnya.
Selain itu, petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) disarankan rutin mengecek suhu penyimpanan bahan baku di cold storage guna memastikan makanan tetap dalam kondisi aman dan layak konsumsi.



















































