jpnn.com, SEMARANG - Belum ada data pasti terkait keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) asal Jateng yang bekerja di Iran dan Israel.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah (Disnakertrans Jateng) Ahmad Aziz menyatakan sejauh ini kedua negara tersebut bukan merupakan negara tujuan penempatan Pekerja Migran Indonesia.
"Iran selama ini tidak ada penempatan bekerja, termasuk Israel. Di sana bukan tujuan untuk bekerja, tetapi menempuh pendidikan," kata Aziz seusai Peluncuran Migran Center di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (26/6).
Dia menegaskan negara melalui perwakilan resmi seperti kedutaan besar dan atase tenaga kerja melakukan langkah-langkah perlindungan terhadap seluruh WNI, baik yang bekerja maupun yang berada di luar negeri.
Negara tujuan utama penempatan pekerja migran asal Jateng di Timur Tengah masih didominasi oleh Arab Saudi.
Penempatan dilakukan di sektor formal maupun nonformal. Namun demikian, penempatan untuk sektor domestik di negara-negara Timur Tengah saat ini sedang ditangguhkan.
"Paling banyak asal pekerja migran itu dari Cilacap, Brebes, dan Kendal. Ini daerah yang selama ini memang jadi kantong pekerja migran," ujarnya.
Sementara, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebut telah meminta Direktur Jenderal Pelindungan berkoordinasi langkah-langkah mitigasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar.
