jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya memanggil kepala sekolah SMP Katolik Angelus Custos Surabaya terkait insiden tewasnya siswa berinisial SSH (15), Senin (28/4). Orang tua korban pun juga telah dimintai keterangan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan insiden itu terjadi di luar jam pelajaran atau ketika sekolah sedang libur.
“Itu di luar jam pelajaran, jam yang sudah ditentukan. Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada sekolah dan dengan orang tua siswa, kemarin sudah ditemukan oleh Dinas Pendidikan karena di luar jam sekolah,” kata Eri, Sabtu (10/5).
Menurut Eri insiden itu merupakan kelalaian dari pihak sekolah dalam hal ini adalah keamanan atau penjaganya.
“Kok bisa anak tidak pada jam sekolah bisa ada di rooftop. Itu yang kami lagi kordinasikan,” ujarnya.
Eri mengatakan tak menututp kemungkinan pihaknya akan memberikan sanksi sembari menunggu pemeriksaan dari pihak kepolisian. Sebab, kasus itu dilaporkan orang tua korban di Polrestabes Surabaya.
“Pasti nanti (ada tindakan) sekolah ya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian tragis menimpa siswa kelas IX SMP Katolik Angelus Custos Surabaya berinisial SSH (15 tahun). Dia meninggal dunia seusai tersengat listrik kabel AC di sekolahnya.