jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan sejumlah langkah untuk menangani kasus antraks di wilayah tersebut.
Salah satu langkah yang diambil dengan melaksanakan vaksinasi antraks pada bulan ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan setelah adanya informasi tentang ternak yang diduga terjangkit antraks, mereka langsung melakukan survei dan mengambil sampel.
“Setelah hasil pengujian keluar, kami segera melakukan penyiraman formalin terhadap kandang milik peternak serta lokasi yang diduga menjadi tempat penyembelihan hewan terinfeksi,” kata Wibawanti, Rabu (16/4).
Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Penyakit ini termasuk zoonosis, artinya dapat menular dari hewan kepada manusia, terutama hewan berdarah panas seperti sapi, kambing, kerbau, babi, kuda, dan satwa liar lainnya.
Bakteri penyebab antraks ini dapat membentuk spora yang sangat tahan lama di lingkungan, terutama di tanah, dan spora ini dapat menginfeksi hewan maupun manusia.
Penularan ke manusia biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang mengandung spora, seperti daging, kulit, atau bulu.