jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Galau D.M. me optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2026.
Namun, dia menegaskan optimisme tersebut bersyarat, dengan menekankan perlunya reformasi struktural dan pengarahan kebijakan ekonomi ke depan yang fokus pada peningkatan produktivitas.
Galau menyoroti pentingnya menghentikan model belanja besar-besaran yang sulit dievaluasi dampak jangka panjangnya.
Dia juga menekankan perlunya insentif bagi sektor manufaktur, digitalisasi, serta memastikan tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada awal tahun 2025 kembali terserap di industri.
"Optimis bersyarat, karena pemerintah harus mengarahkan kebijakan ekonomi ke depan, mengarah pada produktivitas," ujar Galau saat dihubungi Jpnn.com, Kamis (30/10).
Ekonom Celios ini juga menyoroti pentingnya menjaga kepercayaan investor dengan menghindari isu-isu yang dapat meruntuhkan kepercayaan tersebut.
Selain itu, dia menekankan efisiensi anggaran, dengan mengritik peningkatan signifikan pada anggaran pertahanan dan keamanan dalam lima tahun terakhir.
"Tetap ada efesiensi saya rasa, tetapi untuk pos-pos anggran yang diperlukan," imbuhnya.


 
 




















































