jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Daeng Salamuddin memuji langkah Presiden Prabowo Subianto dalam menertibkan lalu-lintas devisa hasil ekspor (DHE).
Menurut dia, langkah tersebut menjadi terobosan berani yang sudah lama dinantikan.
“Ini langkah yang berani. Kita punya sumber daya alam nomor satu di dunia, tetapi pendapatan negara stagnan. Sekarang ada terobosan," ujar Daeng dalam sebuah wawancara di YouTube Malaka Project, dikutip Selasa (13/5/).
Daeng menyebutkan selama tiga puluh tahun belakangan belum ada pemimpin yang berani mengatur arus keluar-masuk devisa ekspor agar kembali masuk ke dalam sistem keuangan negara.
Padahal, Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar untuk komoditas seperti batu bara, sawit, nikel, timah, hingga tembaga.
“Ini pertama kalinya ada presiden yang berani atur lalu lintas devisa. Saya sendiri sampai kaget. Kita itu produsen batu bara terbesar di dunia, sawit terbesar, nikel, timah, tembaga. Tapi pendapatan negara enggak naik. Karena devisanya enggak masuk ke dalam," lanjutnya.
Daeng mengatakan aturan yang mewajibkan penempatan sementara devisa hasil ekspor di dalam negeri adalah langkah yang masuk akal dan logis.
Sebab, kebijakan ini bisa membantu memperkuat nilai tukar rupiah serta menambah cadangan devisa nasional.