jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dinilai mampu memperkuat tata kelola aset negara dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara lebih transparan dan akuntabel.
"Dengan adanya Danantara, 'monitoring' dari 'parent company' (perusahaan induk) akan lebih transparan dan efektif," ujar Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin dikutip, Selasa (25/2).
Eddy menjelaskan konsep holding company yang diterapkan di Danantara dapat memperbaiki mekanisme koordinasi dan pengawasan terhadap BUMN-BUMN yang selama ini dikelola secara terpisah.
Namun, untuk merealisasikan konsep itu, Danantara sebaiknya harus melakukan langkah lanjutan.
Eddy mencontohkan diperlukan rancangan merjer dan akuisisi berbagai perusahaan pemerintah agar makin efektif dan efisien.
“Serta manajemen yang tidak berlapis-lapis sehingga lincah dalam berinovasi,” ujar dia.
Jika itu dilakukan kata Eddy, Danantara bakal memainkan peranan pada kestabilan keuangan negara dalam jangka panjang.
Sebelumnya, Prabowo mengumumkan bahwa Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari. Tujuan utama dibentuknya Danantara adalah untuk memudahkan pemerintah dalam realokasi modal BUMN untuk menjalankan usaha yang memberikan keuntungan tinggi dan dampak sosial tinggi.