kalsel.jpnn.com, BANJAR BARU - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) mencatat nilai ekspor berbagai macam barang dari provinsi ini mencapai Rp12,4 triliun pada periode April 2025.
“Pada periode April 2024, ekspor dari Kalsel mencapai Rp15,8 triliun. Periode April 2025 turun sebesar 21,27 persen,” kata Kepala BPS Kalsel Mukhamad Mukhanif dalam konferensi pers data statistik Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Senin.
Sementara jika dibandingkan periode Maret 2025, ekspor dari Kalsel juga mengalami penurunan sebesar 4,39 persen.
“Ekspor terbesar berasal dari kelompok bahan bakar mineral (kontribusi sekitar 83 persen) dengan nilai sekitar Rp10,3 triliun atau menurun sekitar 3,15 persen dibanding Maret 2025,” ucap Mukhanif.
Mukhanif menyebutkan untuk nominal ekspor terbesar kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (kontribusi 11,74 persen) yang mencapai Rp1,46 triliun atau turun sebesar 17,57 persen dibanding Maret 2025.
Selanjutnya, ekspor terbesar ketiga berasal dari kelompok karet dan barang dari karet (kontribusi 1,83 persen) dengan nilai sekitar Rp228,5 miliar atau naik sebesar 42,20 persen dibanding Maret 2025.
Di samping itu, Mukhanif mengungkapkan nilai impor di Kalsel pada Mei 2025 mencapai Rp1,48 triliun atau turun sebesar 39,63 persen dibanding Mei 2024 yang mencapai Rp2,46 triliun.
Mukhanif menyebutkan ada lima kelompok barang dengan nilai impor tertinggi, yakni bahan bakar mineral senilai Rp1,07 triliun (kontribusi 72,35 persen), mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya senilai Rp246,5 miliar (16,55 persen), kelompok kapal, perahu dan struktur terapung senilai Rp103,5 miliar (6,95 persen), kelompok berbagai produk kimia senilai Rp16,4 miliar (1,10 persen), dan kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya senilai Rp12,7 miliar (0,85 persen).