jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan tidak akan mengorbankan admin media sosial pribadinya, Hening, yang menjadi sorotan usai terselip ucapan 'epok-epok' dalam siaran langsung di Instagram beberapa waktu lalu.
Eri menyebut kesalahan itu murni kekhilafan manusiawi dan tidak ada kaitannya dengan politik. Ia bahkan menilai reaksi berlebihan publik terhadap peristiwa tersebut sudah mengarah pada upaya politisasi.
“Makanya saya tidak ingin karena politik akhirnya Mbak Hening itu juga kena dampaknya,” kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (3/11).
Menurutnya, berbagai komentar yang muncul, mulai dari tudingan settingan hingga seruan untuk mempidanakan, merupakan bentuk tekanan politik yang tidak perlu.
Namun, dia memastikan tidak akan mengambil langkah yang justru menghancurkan karakter anak muda.
“Saya tidak akan pernah membunuh karakter pemuda-pemuda ketika mereka membuat kesalahan. Malah akan saya dukung, karena kesalahan itu adalah awal dari keberhasilan,” ujarnya.
Eri menjelaskan, Hening kini diminta untuk beristirahat sementara dari perannya di lini depan media sosial. Namun, ia tetap diberi ruang untuk berkarya dan memperbaiki diri tanpa harus mengundurkan diri.
“Mbak Hening biar dulu menenangkan diri, tapi tidak saya perkenankan untuk mengundurkan diri. Dia harus berani menghadapi kenyataan, bahwa inilah dunia. Ketika ada kesalahan, jangan pernah mundur selangkah pun,” ucapnya.


















































