jatim.jpnn.com, SUMENEP - Dinas ESDM Jawa Timur bersama SKK Migas melakukan pengecekan dan peninjauan sumur bor sedalam 56 meter di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep yang mengeluarkan semburan disertai bau gas, Rabu (13/3).
Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Hermawan mengatakan telah dilakukan tes kandungan gas di lokasi tersebut. Hasilnya, gas yang tercampur dalam semburan air itu tidak beracun.
Namun, kandungan gas yang mencapai 18,3 persen O² LEL 83 sampai dengan di atas limit alat sehingga menyebabkan potensi terbakar apabila terkena sumber api.
Maka dari itu, untuk mencegah kejadian tidak diinginkan sumur bor itu diminta untuk ditutup.
“Lokasi semburan ditutup. Hal itu juga karena Kandungan gas metan yang terlalu tinggi air tidak dapat digunakan untuk air bersih,” kata Hermawan.
Pihaknya bersama SKK Migas juga melakukan tes ulang di kantor untuk penelitian lebih lanjut.
Diberitakan sebelumnya, sebuah sumur bor di lahan milik keluarga almarhum Sabura yang terletak di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep tiba-tiba mengeluarkan semburan air setinggi 15-20 meter, Selasa (11/3).
Semburan air itu disertai aroma gas yang cukup menyengat meski tanpa adanya nyala api. (mcr23/jpnn)