jateng.jpnn.com, SOLO - Gelaran Festival Kuliner Cap Gomeh di Mal Solo Paragon menuai polemik setelah keberadaan kuliner nonhalal dalam acara tersebut mendapat sorotan dari Aliansi Umat Islam Solo.
Pada Rabu (12/2), sekelompok perwakilan ormas mendatangi lokasi festival di atrium mal untuk memastikan tidak adanya makanan nonhalal di dalam area tersebut. Setelah melakukan pengecekan, mereka keluar tanpa melakukan aksi lebih lanjut.
Koordinator massa Soleh menyatakan area atrium festival telah dipastikan steril dari makanan nonhalal sesuai dengan kesepakatan yang melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kami sudah mengecek, dan tadi ada konfirmasi dari pihak kepolisian bahwa stan-stan di dalam atrium hanya menyajikan makanan halal," ungkapnya.
Meski demikian, Soleh menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap festival tersebut, terutama karena adanya informasi bahwa kuliner nonhalal tetap disediakan di area parkir.
"Kami akan terus memantau perkembangan acara ini. Informasi yang kami dapat, makanan nonhalal akan dijual di area parkir, dan kami sebagai umat Islam yang peduli terhadap Solo ingin memastikan situasi tetap kondusif," tambahnya.
Sementara itu, Public Relations Mal Solo Paragon Veronica Lahji menegaskan pihak penyelenggara sudah memisahkan area kuliner halal dan nonhalal.
"Festival berlangsung dari 12-16 Februari 2025. Untuk kuliner halal berada di dalam atrium, sementara kuliner nonhalal disediakan di Lobi 2 area parkir, mulai 13-16 Februari," jelasnya. (antara/jpnn)