jatim.jpnn.com, SURABAYA - AProses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Surabaya menghadapi sejumlah kendala, terutama pada tahap verifikasi data calon siswa.
Sejumlah wali murid mengeluhkan ketidaksesuaian nilai yang tercantum di sistem dengan nilai asli di rapor serta kesalahan penginputan oleh sekolah asal.
Salah satu calon wali murid asal Rungkut bernama Sri Suamiatin mengaku harus datang langsung ke sekolah untuk melakukan verifikasi karena nilai anaknya di sistem tidak sesuai dengan rapor yang sebenarnya.
"Entry nilai tidak sama dengan nilai rapor. Anak saya mondok di Pasuruan dan pihak MTs tidak memberikan rapor fisik. Jadi, kami tidak bisa mengecek sebelumnya," ujar Sri.
Selain masalah nilai, berkas lainnya telah sesuai dan dibantu oleh pihak sekolah tujuan, yaitu SMAN 14 Surabaya.
"Domisili saya terbantu, tetapi soal nilai tetap harus diverifikasi," katanya.
Merespons hal itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua SPMB SMAN 16 Surabaya Tri Mintaju menjelaskan kendala memang kerap muncul pada awal masa verifikasi.
"Hari pertama kemarin ada 18 wali murid yang datang. Hari ini sampai jam 11.30 WIB, sudah 42. Kebanyakan kendalanya adalah info yang tidak valid dari sekolah asal," jelasnya.