bali.jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster kembali merespons berdirinya organisasi kemasyarakatan (ormas) berkedok preman di Pulau Dewata.
Hal ini untuk menjawab munculnya ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang telah merambah Provinsi Bali.
“Bali tidak membutuhkan kehadiran ormas yang berkedok menjaga keamanan, ketertiban, dan sosial dengan tindakan premanisme, tindak kekerasan, dan intimidasi masyarakat.
Kehadiran ormas berkedok preman menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat Bali yang sudah sangat kondusif,” ujar Gubernur Koster, Senin (12/5).
Koster menegaskan ormas seperti itu justru akan merusak citra pariwisata Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata tujuan wisatawan dunia.
Pemprov Bali mencatat saat ini ada 298 ormas yang telah mendapat Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
Ormas tersebut bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, kepemudaan, kebudayaan, lingkungan, dan kebangsaan.
Gubernur Koster pun secara khusus merespons munculnya GRIB Jaya di Bali.