jpnn.com, JAKARTA - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama ICANN menggelar Internet Governance (IG) Training di The Kasablanka, Jakarta Selatan pada Rabu (17/9).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian .idFest 2025, sebuah festival tahunan yang mengangkat perkembangan ekosistem domaindan internet di Indonesia.
Pelatihan itu diikuti oleh 30 peserta dari berbagai lembaga dan instansi pemerintah, antara lain Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Koperasi, Kemenko Polkam, POLRI, APJII, dan Registrar.
Kehadiran lintas lembaga itu mencerminkan pentingnya kolaborasi multistakeholder dalam menjaga keberlanjutan ekosistem internet Indonesia.
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak mengatakan Internet Governance Training ini adalah momentum penting bagi Indonesia untuk semakin aktif berkontribusi dalam forum global.
"Melalui keterlibatan berbagai stakeholder, kami ingin mendorong masyarakat khsuusnya generasi muda mengambil bagian dan memahami bagaimana tata kelola internet secara global dapat dilakukan," ujar John Sihar dalam siaran persnya, Sabtu (20/9).
Pelatihan IG Training itu menghadirkan sejumlah narasumber dari komunitas global dan nasional, antara lain Athena Foo (Stakeholder Engagement Manager APAC, ICANN), Manju Chen (Anggota ICANN GNSO Council), Diego Ernesto Luna Quevedo (ccNSO), Ashwin Sasongko (Anggota GAC Indonesia), Yudho Giri Sucahyo (Wakil Ketua PANDI), Jiankang Yao (SSAC), Syarif Lumintarjo (Ketua Bidang Koordinator IDNIC dan Infrastruktur APJII) serta Safriansyah Yanwar Rosadi (Direktur Pengendalian Ruang Digital, Komdigi).
Agenda pelatihan dimulai dengan pengenalan peran ICANN dan model multistakeholder dalam tata kelola internet Indonesia, lalu dilanjutkan dengan
simulasi Government Advisory Committee (GAC).