jatim.jpnn.com, SURABAYA - DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader Penggerak Koperasi secara serentak di Surabaya dan Sidoarjo, Minggu (1/6).
Acara itu diikuti total 500 peserta, masing-masing 250 peserta di dua lokasi dan menjadi kelanjutan dari program serupa yang digelar terpusat di Wisma Perjuangan, Kota Batu pada awal Mei lalu.
Dalam sambutan yang disampaikan secara daring, Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah menekankan pentingnya koperasi sebagai fondasi demokrasi ekonomi dan wujud nyata nilai gotong royong serta Ekasila Bung Karno.
“Kebanggaan ini meluap-luap karena seluruh kawan yang hadir sudah menuju jalan yang benar menuju demokrasi ekonomi negara kita,” ucap Said.
Said menyebut koperasi bukan sekadar urusan modal, tetapi mencerminkan kolektivitas dalam berproduksi dan berbagi hasil ekonomi secara adil dan merata.
Namun, dia mengakui koperasi belum menjadi sokoguru ekonomi nasional sebagaimana dicita-citakan Bung Hatta. Saat ini baru sekitar delapan persen atau 22,64 juta penduduk Indonesia yang tergabung dalam koperasi dan itu pun belum mencerminkan kualitas yang ideal.
“Kapital eksternal koperasi masih kalah jauh dibanding perseroan atau BUMN, tetapi kita harus memulai dari ekosistem kecil, tata kelola yang baik, dan semangat kolektif,” jelas Said, yang juga Ketua Dewan Pengawas Koperasi Indonesia.
Said mendorong setiap DPC PDIP di Jawa Timur membentuk koperasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing. Dia juga menargetkan hadirnya 3.500 anggota inti koperasi yang terbagi di 14 daerah pemilihan (dapil) di Jatim.