Gresik Masih Minim Alat Peringatan Dini, BPBD Akui Kewalahan Hadapi Potensi Banjir

3 hours ago 16

Kamis, 16 Oktober 2025 – 20:02 WIB

Gresik Masih Minim Alat Peringatan Dini, BPBD Akui Kewalahan Hadapi Potensi Banjir - JPNN.com Jatim

Ilustrasi banjir rob. Grafis: Sultan Amanda/JPNN.

jatim.jpnn.com, GRESIK - Ancaman banjir masih menjadi momok bagi warga di Kabupaten Gresik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat hingga kini jumlah alat peringatan dini banjir (early warning system/EWS) yang dimiliki masih jauh dari kebutuhan ideal.

Kepala Pelaksana BPBD Gresik Sukardi mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada 12 unit EWS yang aktif digunakan di beberapa titik rawan luapan air sungai.

Untuk memantau tiga aliran utama—Bengawan Solo, Kali Lamong, dan Kali Surabaya—diperlukan sedikitnya 33 unit alat.

“Kami baru punya 12 EWS. Jumlah itu memang sudah membantu, tapi kalau dibanding kebutuhan, masih sangat kurang,” jelas Sukardi, Rabu (15/10).

Gresik termasuk wilayah dengan risiko tinggi terhadap banjir musiman. Dalam kurun tahun ini saja, kawasan di selatan kabupaten beberapa kali terendam akibat luapan Kali Lamong dan Kali Surabaya.

Karena itu, menurut Sukardi, ketersediaan alat pendeteksi dini sangat penting untuk mempercepat penyebaran informasi dan peringatan ke masyarakat.

“Begitu debit air naik melewati batas siaga, sistem otomatis akan mengirim sinyal ke pusat data BPBD. Dari situ kami teruskan ke perangkat desa supaya warga bisa bersiap lebih cepat,” tambahnya.

Dia menyebutkan, BPBD berencana menambah satu unit EWS baru setiap tahun, menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

Gresik masih kekurangan alat peringatan dini deteksi banjir, hanya punya 12

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

Read Entire Article
| | | |