jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB JAYA) Jawa Timur bersama Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menolak rencana eksekusi rumah milik warga di Jalan Dokter Soetomo No. 55, Kota Surabaya. Eksekusi tersebut dijadwalkan dilakukan oleh Pengadilan Negeri Surabaya.
Ketua DPD GRIB JAYA Jatim Akhmad Miftachul Ulum menyebut eksekusi ini sebagai bentuk ketidakadilan hukum yang melibatkan mafia tanah dan mafia peradilan. Menurutnya, rumah tersebut telah ditempati secara sah oleh Tri Putri, keturunan dari Laksamana Soebroto Joedono sejak 1963.
“Rumah itu dibeli secara sah dari TNI AL. Pemilik juga telah rutin membayar PBB dan menyelesaikan kewajiban BPHTB, tatapi saat ini hendak dirampas berdasarkan SHGB yang masa berlakunya sudah habis sejak 1980,” ujar Cak Ulum dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6).
Klaim kepemilikan dari pihak lain atas nama Handoko Wibisono muncul tanpa persetujuan atau pengalihan hak dari Ibu Tri.
Menurutnya, pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu Tina dan Rudy, kini berstatus tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Jatim.
??“Kami tidak akan tinggal diam ketika rakyat kecil dizalimi dengan dalih hukum yang disusupi mafia tanah. Ini bentuk perampasan hak dengan cara-cara kotor, dan kami siap turun ke lapangan,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator MAKI Jatim Heru Maki menyatakan pihaknya telah mengantongi bukti adanya dugaan pemalsuan dokumen dalam proses hukum yang digunakan untuk mengeksekusi rumah tersebut.
MAKI Jatim mendesak KPK dan Mahkamah Agung untuk turun tangan mengawasi proses hukum kasus ini agar tidak menjadi preseden buruk dalam penegakan hukum tanah dan properti di Indonesia.
