jpnn.com, KUPANG - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan pentingnya semangat 'Dedication of Life' dan menyerap energi perjuangan Bung Karno saat diasingkan di Ende untuk menghadapi tantangan politik kontemporer. Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Konferensi Daerah PDIP Nusa Tenggara Timur di Kupang, Jumat (7/11).
"Di tengah-tengah arus pragmatisme politik, kapitalisasi kekuasaan politik, politik menghalalkan segala cara seperti nampak di dalam Pemilu 2024, konferda ini sangat penting untuk menggelorakan politik dalam watak ideal," ujar Hasto.
Hasto mengajak kader untuk mengambil spirit perjuangan Bung Karno melawan tekanan politik masa kini.
"Kalau kita menghadapi tekanan-tekanan money politic, menghadapi intimidasi-intimidasi dari oknum negara yang seharusnya netral di dalam pemilu, maka tantangan itu bisa kita hadapi dengan mengambil spirit dari perjuangan Bung Karno, termasuk ketika dibuang di Ende ini," tegasnya.
Ia menekankan bahwa Provinsi NTT, khususnya Kota Ende, merupakan tempat yang istimewa karena di sanalah Bung Karno melakukan kontemplasi ideologis hingga melahirkan Pancasila.
Lebih lanjut, Hasto menyoroti pentingnya pengabdian yang tulus tanpa ambisi kekuasaan. "Dedication of Life yang tulus, ikhlas, yang tidak berpikir, saya mau jadi apa? Mau jadi Bupati/Wali Kota, mau jadi anggota DPRD," ujar Hasto.
Ia menegaskan, "Jangan pernah menjadi penikmat kekuasaan. Kita adalah pengemban tugas. Jangan pernah berpikir kita mau jadi apa, namun lupa pada tanggung jawab membangun Partai."
Konferda yang dihadiri hampir 1.000 perwakilan kader se-NTT ini menjadi momentum untuk mengkristalisasikan semangat pengabdian tersebut. (tan/jpnn)






















































