jpnn.com, JAKARTA - Bangsa Indonesia setiap 10 November mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di era kontestasi geopolitik dan percepatan transformasi teknologi, semangat kepahlawanan kini menemukan makna baru.
Patriotisme kini tidak hanya tercermin dari keberanian di medan tempur, tetapi juga dari keberanian mengambil keputusan strategis demi memperkuat kedaulatan bangsa.
Salah satunya melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA) guna mendukung kemandirian pertahanan nasional.
Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menegaskan hilirisasi SDA adalah bentuk kepahlawanan modern yang strategis dan membawa manfaat besar bagi bangsa.
“Kemandirian pertahanan di Hari Pahlawan bisa dibaca sebagai kepahlawanan modern, ketika negara berani memanfaatkan sumber daya sendiri untuk menjaga keselamatan rakyat dan kedaulatan,” kata Khairul Fahmi.
Sejalan dengan itu, Indonesia memiliki SDA yang melimpah, seperti nikel, tembaga, dan aluminium.
Fahmi menekankan jika dikelola melalui hilirisasi yang terarah, potensi tersebut dapat menjadi fondasi penting bagi penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.






















































