jatim.jpnn.com, LAMONGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mencatat ratusan hektare area persawahan di dua kecamatan terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya aliran sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan Naim mengatakan banjir melanda lahan pertanian di Kecamatan Kedungpring seluas 135 hektare dan Kecamatan Modo seluas 193 hektare.
“Total keseluruhan area persawahan yang terdampak seluas 328 hektare,” kata Naim saat dikonfirmasi, Jumat (12/12).
Dia menjelaskan sebagian besar tanaman padi yang terendam masih berusia 5 hingga 10 hari, sementara sejumlah lahan lainnya masih dalam tahap persiapan tanam. Selain merendam persawahan, banjir juga berdampak pada permukiman warga di sekitar lokasi.
Menurut Naim, banjir di dua kecamatan tersebut melanda 13 dusun, masing-masing empat dusun di Kecamatan Kedungpring dan sembilan dusun di Kecamatan Modo.
“Upaya yang kami lakukan bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan yaitu normalisasi sungai dan saluran air, termasuk pembersihan di pintu-pintu air,” jelasnya.
Namun, dia mengakui aliran air di wilayah tersebut belum sepenuhnya optimal lantaran proyek normalisasi Kali Pridjetan masih dalam proses pengerjaan dan belum rampung.
Sementara itu, warga Kecamatan Kedungpring, Muhammad Nurzamzami membenarkan wilayahnya kembali dilanda banjir.






.jpeg)












































