IKJ Gandeng Yayasan Kehati Lestarikan Pohon Pewarna Alami

7 hours ago 13

IKJ Gandeng Yayasan Kehati Lestarikan Pohon Pewarna Alami

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dalam upaya melestarikan tanaman pewarna alami, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) menanam pohon pewarna alam di halaman FSRD IKJ. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com - Berbagai tanaman bisa menghasilkan warna-warna secara alami. Mereka merupakan kelompok tumbuhan penghasil zat warna yang bisa digunakan untuk mewarnai berbagai bahan, seperti kain, makanan, atau minuman serta keperluan lainnya. 

Dalam upaya melestarikan tanaman pewarna alami, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) menanam pohon pewarna alam di halaman FSRD IKJ. Kolaborasi ini diharapkan bisa mengembangkan pengetahuan dan teknologi terkait pewarna alam yang berasal dari tanaman lokal Indonesia.

"Ini juga untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam riset dan inovasi pewarna alami serta melestarikan, memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan," kata Dekan FSRD IKJ Dr. Adlien Fadlia, S.Sn., M.Ds., Kamis (15/5).

Seremonial penanaman pohon ini sekaligus menandai kolaborasi FSRD IKJ dan Yayasan Kehati dalam program penanaman tanaman lokal Indonesia dan pengelolaan laboratorium pewarna alam. Kedua belah pihak diwakili Dekan FSRD IKJ Dr. Adlien Fadlia, S.Sn., M.Ds. dan Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini.

Jenis-jenis tanaman yang ditanam di lingkungan FSRD IKJ antara lain, kapas bunga putih, kapas bunga coklat, indigo, mengkudu dan jaranan. Alasan tanaman ini dipilih sebagai pewarna alam karena cepat tumbuh dan mudah dalam perawatannya. 

Selain itu, lahan hijau di FSRD IKJ juga tidak terlalu luas, sehingga tanaman-tanaman tersebut yang cocok untuk ditanam di lingkungan FSRD IKJ yang diharapkan dapat segera diolah untuk menjadi pewarna alam. 

Adlien Fadlia menambahkan, di tengah dominasi fesyen global menimbulkan dampak banyaknya sampah dari kain-kain polyester. Hal ini di masa depan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan.

"Kami mendorong penggunaan material alam semua. Yang pertama prosesnya menanam ya, lalu hasil dari tanaman itu kita ambil (untuk pewarna), sampahnya bisa diolah lagi menjadi pupuk," ucapnya.

IKJ menggandeng Yayasan Kehati untuk melestarikan pohon pewarna alami untuk mewarnai berbagai bahan, seperti kain, makanan, atau minuman serta keperluan lain.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |