jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,17 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan dari 109,04 pada Oktober 2025 menjadi 109,22 pada November 2025.
"Adapun secara tahunan, inflasi mencapai 2,72 persen year-on-year (yoy)," ujar Pudji dikutip Selasa (2/12).
Pudji Ismartini juga menyebutkan inflasi secara tahun kalender year-to-date (ytd), yaitu sebesar 2,27 persen.
"Sedangkan secara tahun kalender, inflasi sebesar 2,27 persen," katanya.
BPS juga mencatat beras menjadi salah satu komoditas peredam inflasi bulanan pada November 2025, dengan deflasi sebesar 0,59 persen (mtm) dan andil 0,02 persen.
“Ini (komoditas beras yang mengalami deflasi) terjadi di 28 provinsi. Sementara 8 provinsi mencatat inflasi dan 2 provinsi lainnya stabil,” kata Pudji.
Pudji mengatakan secara historis, beras mengalami inflasi pada November 2022 dan 2023, namun berbalik deflasi pada November 2024 dan 2025 dengan penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya.






















































