jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dan Vietnam memperkuat komitmen untuk meningkatkan kemitraan strategis kedua negara melalui High Level Business Dialogue di Jakarta, Senin (10/3).
Pertemuan bertajuk Vietnam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity tersebut menjadi momen penting untuk mengeksplorasi peluang kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Saya percaya, acara ini akan memberikan peluang yang berharga untuk menjajaki kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dan investasi,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutannya pada kesempatan tersebut.
Dengan populasi gabungan mencapai hampir 400 juta jiwa, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi besar dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Menko Airlangga menyampaikan bahwa pada 2024, perdagangan bilateral keduanya terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan total perdagangan mencapai 15 miliar dolar AS.
Investasi kedua negara terus meningkat dalam berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, dan teknologi.
Salah satu proyek investasi strategis yang berjalan yakni pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat, yang mencerminkan semakin eratnya kerja sama di sektor transportasi berkelanjutan.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi perhatian dalam kerja sama bilateral ini. Maskapai penerbangan nasional dari kedua negara, Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia, terus memperluas kolaborasi guna meningkatkan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Vietnam.
Menko Airlangga juga menyebutkan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mendukung ekonomi kedua negara. Pertama, mengoptimalkan pemanfaatan Perjanjian Perdagangan ASEAN (ATIGA) yang memungkinkan tarif 0 persen pada 99,8 persen komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral.