Inilah Dua Instrumen Baru untuk Memperkuat Program Sekolah Adiwiyata

1 month ago 64

Inilah Dua Instrumen Baru untuk Memperkuat Program Sekolah Adiwiyata

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ki-Ka: Dr. Sulastri Sardjo – Tim Peneliti LabSosio Universitas Indonesia, Kepala PPGLH KLH, Jo Kumala Dewi, Direktur SMP, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen, Maulani Mega Hapsari, dan Direktur Bakti Barito, Dian A. Purbasari. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup melalui Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH KLH), bekerja sama dengan Bakti Barito dan LabSosio Universitas Indonesia (UI), memulai penyusunan dua alat ukur baru untuk menilai serta memperkuat kepedulian lingkungan sekolah-sekolah Adiwiyata di seluruh Indonesia.

Dua alat ukur tersebut ialah Instrumen Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Sekolah (IPPLHS) dan Instrumen Program Peduli dan Budaya Lingkungan Hidup Sekolah (IPPBLHS). 

Kedua instrumen atau alat ukur ini disusun untuk membantu sekolah menilai sejauh mana siswa dan lingkungan sekolahnya sudah menerapkan kepedulian terhadap lingkungan. Hasil pengukuran ini nantinya dapat digunakan untuk memperkuat pelaksanaan program Adiwiyata.

Program Sekolah Adiwiyata sendiri sudah berjalan sejak tahun 2006 dan berhasil mendorong sekolah-sekolah untuk mengajarkan kebiasaan ramah lingkungan kepada siswa, baik di kelas maupun dalam kegiatan sehari-hari.

Kepala PPGLH KLH, Jo Kumala Dewi mengatakan, menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini sangat penting demi masa depan yang berkelanjutan.

"Melalui alat ukur ini, bisa dlihat apakah pendidikan lingkungan yang diberikan sudah efektif, dan bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan ke depan," kata Jo Kumala Dewi di acara Filantropi Festival (FiFest) 2025, Rabu (6/8).

Pada kesempatan sama, Direktur Bakti Barito, Dian A. Purbasari menambahkan, perlu alat ukur yang objektif dan bisa menunjukkan hasil nyata agar seluruh pemangku kepentingan di ekosistem bisa melihat merasakan evaluasi secara objektif sehingga dapat meningkatan kinerjanya secara terarah.

"Survei awal sudah dilakukan tahun lalu di beberapa sekolah dasar di Jawa Barat," ujarnya.

Ada dua instrumen atau alat ukur untuk memperkuat pelaksanaan program Sekolah Adiwiyata.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |