jpnn.com, JAKARTA - Pasar global dan aset kripto mengalami konsolidasi signifikan menyusul pengumuman kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve (The Fed) dan menjelang pertemuan dagang Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.
Investor global bersiap menghadapi potensi volatilitas tinggi, menimbang arah suku bunga dan risiko geopolitik yang masih mengintai.
"Konsolidasi harga yang kita lihat saat ini sejatinya mencerminkan mekanisme adaptasi pasar digital terhadap kondisi makroekonomi global yang berubah cepat. Investor tidak lagi hanya bereaksi terhadap angka-angka suku bunga atau kebijakan moneter, tetapi mulai menilai konteks keseluruhan dari geopolitik, arus modal institusional, hingga psikologi pasar," ujar Vice President INDODAX, Antony Kusuma.
"Koreksi yang terjadi setelah pengumuman The Fed adalah contoh nyata dari perilaku pasar yang semakin rasional," imbuhnya.
Dia menambahkan pertemuan Trump–Xi menegaskan bahwa faktor geopolitik masih menjadi salah satu penggerak utama sentimen investor.
"Kesepakatan tarif dan penyelesaian isu rare earths memberikan sinyal positif, tetapi pasar cenderung menunggu implementasi nyata sebelum benar-benar bereaksi. Investor kripto yang bijak akan memanfaatkan volatilitas ini untuk melakukan akumulasi, bukan sekadar ikut tren harga," kata dia.
Menurut Antony, investor kripto harus melihat volatilitas sebagai peluang strategis.
"Kuncinya adalah disiplin, diversifikasi, dan pemahaman fundamental aset. Mereka yang mampu membaca konteks ekonomi global dan perilaku institusional akan lebih siap menghadapi ketidakpastian jangka pendek, sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang," tutur dia.


 
 




















































