jpnn.com, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menjawab isu keterlambatan pembayaran gaji petugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BGN menegaskan isu tersebut terjadi bukan karena ketidaktersediaan anggaran, tetapi persoalan teknis administratif terkini yang tengah diselesaikan secara intensif.
BGN memaparkan jumlah petugas terlibat dalam program sangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG), yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang.
Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan proses penyesuaian administrasi masih berlangsung.
Terkhusus untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK.
Sementara itu, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, Nanik mengeklaim pembayaran gaji tidak mengalami hambatan.
“Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,” ungkap Nanik di Jakarta, baru-baru ini.





















































