jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan komitmen Polri dalam menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan. Hal ini disampaikan seusai rapat koordinasi terbatas dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Rabu (26/2).
Kapolri memastikan jajaran kepolisian akan mengawasi distribusi dan penjualan sembilan bahan pokok (sembako), termasuk beras, agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Polri juga akan menurunkan personel ke lapangan guna memastikan kebijakan pemerintah berjalan dengan baik.
Sigit menegaskan bahwa Polri akan melakukan pengawasan ketat terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional dan pengecer. Jika ditemukan harga yang melebihi HET, pihaknya akan menelusuri penyebabnya serta menindak tegas pelanggaran yang terjadi.
"Kami akan menurunkan anggota untuk memastikan harga pangan tetap sesuai HET. Jika ditemukan adanya lonjakan harga, kami akan selidiki dan menertibkan pelaku yang mencoba memainkan harga," ujar Sigit di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (26/2).
Kapolri juga mengingatkan kepolisian akan menindak tegas spekulan yang berusaha memanfaatkan momen Ramadan untuk menaikkan harga secara tidak wajar. Langkah ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik yang dapat membebani kebutuhan pokok selama bulan suci.
"Jika ada spekulan yang sengaja memainkan harga saat Ramadan, kami akan bertindak tegas," tegasnya.
Selain menjaga harga tetap stabil, Sigit memastikan bahwa stok pangan, terutama beras dan sembako lainnya, dalam kondisi cukup hingga berlimpah. Hal ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.
"Harapan kami, masyarakat yang menjalankan puasa bisa mendapatkan harga sembako sesuai HET. Menurut Menko Pangan, stok tidak hanya cukup, tetapi berlimpah," tutup Kapolri. (tan/jpnn)
