jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, masih dihentikan sementara menyusul insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami puluhan pelajar SMP Negeri 1 Boyolangu beberapa waktu lalu.
Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Tulungagung, Sebrina Mahardika, mengatakan insiden yang menyebabkan 68 pelajar mengalami keracunan tersebut masih dalam tahap investigasi dan evaluasi.
"SPPG Desa Tanggung belum bisa beroperasi kembali, karena masih ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi," kata Sebrina di Tulungagung, Minggu (14/12).
Dia menjelaskan salah satu syarat utama yang belum dipenuhi pengelola SPPG adalah kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai standar keamanan pangan.
Selain itu, pengelola SPPG juga diminta melakukan perbaikan sarana pendukung, termasuk penambahan lapisan epoksi pada lantai dapur, guna memenuhi standar kebersihan dan higienitas.
Sebrina menambahkan pascainsiden keracunan, uji laboratorium terhadap makanan MBG telah dilakukan. Namun, hasil pemeriksaan tersebut berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan, sehingga BGN tidak dapat menyampaikan rincian hasilnya kepada publik.
"Kami mendorong pengelola SPPG Desa Tanggung segera menyelesaikan seluruh persyaratan agar bisa kembali beroperasi dan melayani masyarakat," ujarnya.
Terkait SLHS, Sebrina mengungkapkan bahwa dari 67 SPPG yang beroperasi di Kabupaten Tulungagung, baru tiga SPPG yang telah mengantongi sertifikat tersebut, yakni SPPG Sambirobyong, SPPG Bago, dan SPPG Kedungcangkring.



















































