jpnn.com, JAKARTA - Indonesia akan mencatat tonggak sejarah penting dalam dunia olahraga. Sebuah kejuaraan domino tingkat nasional akan resmi digelar pada 4-6 Juli.
Turnamen profesional ini diselenggarakan oleh PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia) dan Higgs Games Island (HGI), menjadi pencapaian besar dalam hal skala kompetisi, partisipasi masyarakat, dan keterlibatan tamu kehormatan. Acara ini layak disebut sebagai tonggak penting dalam perkembangan olahraga intelektual di tanah air.
Kejuaraan ini diselenggarakan secara nasional dengan sistem yang tertata dan sesuai dengan standar regulasi, mencerminkan kapasitas penyelenggara dalam hal profesionalisme dan manajemen yang sistematis.
Kompetisi ini diperkirakan akan menarik peserta dan penonton dari berbagai daerah, menjadi ajang lintas wilayah dan lintas kelompok yang mencerminkan partisipasi luas masyarakat serta pengakuan tinggi terhadap olahraga berbasis kecerdasan lokal.
Kompetisi ini bukan sekadar pertandingan, melainkan simbol kebangkitan olahraga berbasis intelektual yang berakar pada tradisi budaya bangsa. Domino bukan hanya permainan strategi dan logika, tapi juga warisan budaya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Untuk meningkatkan gengsi acara dan perhatian publik, panitia telah mengonfirmasi kehadiran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam upacara pembukaan. Kehadiran Menteri ini memiliki makna strategis sebagai simbol dukungan negara terhadap olahraga berbasis kecerdasan, serta diharapkan dapat menyampaikan pidato penting tentang perhatian pemerintah terhadap pengembangan olahraga berbasis budaya lokal.
Jika memungkinkan, Menteri juga akan membagikan kenangan pribadinya tentang bermain domino, membangun ikatan emosional dengan masyarakat dan memperkuat identitas domino sebagai permainan intelektual bangsa.
Dalam pelaksanaan acara, PORDI dan HGI tidak hanya berperan sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai pelopor dalam membangun ekosistem olahraga intelektual berbasis kearifan lokal.