jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dampak cuaca ekstrem yang menerjang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 26-27 Desember 2025 tidak hanya melumpuhkan akses jalan, tetapi juga menimbulkan kerugian materiel yang cukup besar. Berdasarkan data asesmen sementara, total nilai kerugian akibat kerusakan infrastruktur dan bangunan warga diperkirakan menembus angka Rp 900.000.000.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Agustinus Ruruh Haryata mengatakan bahwa angka ini merupakan akumulasi dari kerusakan di berbagai titik, terutama di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Kabupaten Bantul menjadi wilayah dengan beban kerugian paling signifikan. Total ada 88 titik kejadian, kerusakan mencakup aset-aset vital warga dan publik.
Beberapa poin utama yang memicu tingginya nilai kerugian di Bantul, yaitu 25 unit rumah mengalami kerusakan (ringan hingga berat), empat unit kandang ternak warga serta 1 kantor koperasi rusak terdampak pohon tumbang dan angin kencang, kerusakan pada pada titik talud dan gangguan jaringan listrik di 15 lokasi yang memerlukan biaya pemulihan cukup besar.
Selain Bantul, Kabupaten Gunungkidul mencatatkan kerugian yang cukup terkonsentrasi pada sektor ekonomi mikro.
Di wilayah ini, terdapat 28 unit tempat usaha atau kios yang mengalami kerusakan di Kapanewon Tanjungsari, Wonosari, dan Playen.
Sednakgan di Kabupaten Kulon Progo, kerugian didominasi oleh bencana tanah longsor di wilayah Kokap dan Girimulyo yang merusak 5 unit rumah serta memutus akses jalan warga.
"Data kerugian ini masih bersifat sementara. Mengingat pendataan di lapangan masih terus berjalan, ada kemungkinan nilai kerugian akan bertambah seiring dengan selesainya proses asesmen mendalam pada tiap unit bangunan yang rusak," ujar Ruruh.



















































